
Tusbolin.com – Sepuluh tahun sudah cukup bagi Raphael Varane malang melintang di La Liga bersama Real Madrid. Tepat pada awal musim 2021/2022 lalu, Varane memutuskan hijrah ke Manchester United.
Pemain berusia 29 tahun ini sempat kesulitan beradaptasi di tahun pertamanya di Premier League. Ia mengakui bahwa ada nuansa permainan yang berbeda dengan biasa dimainkannya di Spanyol.
Perbedaan itu tidak hanya dari gaya bermain tim saat pertandingan, tetapi juga sepanjang persiapan. Hal ini yang disinyalir jadi alasan Varane sulit menunjukkan penampilan terbaiknya, terlepas dari kondisi fisik yang kerap tidak fit.
Di tahun keduanya berseragam Man United, Varane mulai mendapatkan puja-puji dari para penggemar dan manajer. Ia mulai bisa diandalkan di tempat utama.
Dukungan
Varane merasakan dukungan yang mengalir buatnya begitu penting. Eks pemain RC Lens ini merasa dukungan tersebut melecut motivasinya untuk tampil lebih baik lagi.
Dukungan itu semakin mengalir deras lantaran duetnya dengan Lisandro Martinez di jantung pertahanan Man United terbukti kokoh.
“Saya sangat senang berada di sini [Man United]. Saya merasakan dukungan dari para penggemar yang menurut saya sangat penting,” ujarnya di laman resmi Liga Europa.
Raphael Varane: Premier League Kompetisi yang Sulit
Varane tidak menampik bahwa Liga Inggris merupakan liga yang sulit yang pernah ia jalani. Namun, keinginan untuk bisa menang di setiap pertandingan telah membawanya ke performa terbaik.
“Saya tahu Premier League adalah kompetisi yang sulit. Jadi kami harus selalu bersiap setiap hari untuk menghadapi setiap laga,” ujarnya.
“Tim ini selalu ambisius karena kami ingin menang di setiap pertandingan. Bahkan kami memikirkan untuk memenangkan trofi.”
Letak Perbedaan
Setahun di Liga Inggris telah memberikan gambaran yang jelas bagi Varane letak perbedaannya dengan Liga Spanyol. Secara umum, Liga Spanyol dianggapnya lebih teknis dan Liga Inggris lebih banyak serangan balik.
“Di La Liga saya rasa tim bersiap untuk memainkan sepak bola yang menyerang dan persiapannya lebih teknis. Sedangkan di Premier League rasanya lebih cepat, lebih intens, dan lebih banyak serangan balik.,” ucapnya.
“Keduanya adalah sepak bola yang berbeda. Tetapi saya suka bermain di keduanya.”
Sumber: UEFA Europa League
Leave a Reply